Search

Bos BTN-PLN kok 'Orang Luar' Semua, Efektif Gak sih? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, melakukan gebrakan pertamanya merombak Kementerian BUMN maupun beberapa perusahaan pelat merah.

Paling baru adalah nama Zulkifli Zaini ditetapkan menjadi direktur utama PT PLN (Persero) yang ditetapkan sore ini, Senin (23/12/2019). Sebelumnya Erick mengungkapkan ada tiga nama yang mencuat sebagai dirut baru PLN sebelum memutuskan Zulkifli Zaini. Salah satunya adalah Rudiantara, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika serta Wakil Dirut PLN.

Terpilihnya Zulkifli semakin meneguhkan para alumni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang memegang tampuk kepemimpinan baik di Kementerian BUMN maupun beberapa perusahaan pelat merah.


Selain itu, Zulkifli, menjadi contoh lanjutan bersih-bersih Erick di BUMN yang menempatkan 'orang luar' sebagai pimpinan perusahaan. Pertama adalah di PT Pertamina (Persero).

Nicke Widyawati memang masih menjadi Dirut Pertamina, tetapi ada perubahan di bawahnya. Erick menunjuk Emma Sri Martini sebagai Direktur Keuangan, bergeser dari posisi sebelumnya yaitu Dirut PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Sementara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditempatkan sebagai Komisaris Utama menggantikan Tanri Abeng.

Kedua, Orias Petrus Moedak dipercaya menjabat Dirut PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), yang kini berganti nama menjadi MIND ID setelah berfungsi sebagai perusahaan induk (holding) BUMN pertambangan.


Sebelumnya, Orias adalah Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia. Orias masuk menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang kini adalah Wakil Menteri BUMN.

Ketiga adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN). Pos ini kosong karena Suprajarto, eks Dirut BRI, menolak ditempatkan di sana.

Erick memilih Pahala Mansury menjadi Dirut BTN. Pahala lama berkarier di Bank Mandiri. Jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini juga pernah menjabat sebagai Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dan Direktur Keuangan Pertamina.

Pengamat pasar modal, Siswa Rizali, mengatakan titik poin yang perlu dicermati bukan soal 'orang luar' atau 'orang dalam' dalam hal kepemimpinan di BUMN.

"Seharusnya yang dilihat kan itu integritas dan leadership. Hal teknis kembali ke orang-orang karier atau lapangan di perusahaan terkait," kata Siswa di Jakarta, Senin (23/12/2019).

Dia menilai, orang-orang senior yang dipilih Erick memang diperlukan skill manajerial, dalam artian untuk memperbaiki tata kelola, juga untuk leadership untuk mengarahkan, memutuskan dan memantau serta eksekusi strategi.

"Tim-nya yang harus punya keahlian teknis yang menjalankan di lapangan. Tetap katakanlah dari 4-6 direktur, pasti ada 2-3 yang dari ahli teknis/operasional terkait perusahaan. Jadi enggak mungkun juga Pak Erick Thohir menunjuk bankir semua untuk PLN, pasti ada orang karier PLN yang berpengalaman [juga berlaku di BUMN lain]," tegas Siswa.

"Dan orang-orang yang dipilih Pak Erick Thohir, ya yang beliau kenal karakter-nya baik, ini yang terpenting, lalu integritas yang juga terpenting," kata Siswa yang kini menjabat Komite Investasi Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) ini.


Terkait dengan jabatan karier dengan adanya 'orang luar', Siswa menilai pejabat karier tidak mentok sampai direktur, tapi bisa juga menyebar ke BUMN lain sebagaimana yang dilakukan Erick sebelumnya.

"Enggak lah [mentok], boleh jadi sekarang direktur PLN, nanti jadi dirut di Bukit Asam. Atau direktur di Antam, nanti jadi dirut di Pertamina," katanya.

Di sisi lain, terkait dengan dominasi eks Bank Mandiri, GCG Specialist Hendy Fakhruddin mengatakan, untuk jabatan direksi di perusahaan BUMN sebaiknya tak didominasi oleh satu sektor tertentu saja, meski untuk menjabat sebagai direktur utama tak mesti ditempati oleh sosok yang sudah spesialis di sektor tertentu.

"Tidak hanya didominasi oleh sektor tertentu karena takutnya tidak akuntabel, seolah dari bank saja. Jadi [harus] terbuka. Kalau bagus bisa saja ada kriteria, karena tidak mesti dari bank," kata Hendy, Senin (23/12/2019).


Selain itu, masuknya direksi dari sektor perbankan juga tak menjamin dapat pembenahan perusahaan secara menyeluruh. Meski, hal ini baru bisa dipastikan jika direksi sudah menjalankan kewajibannya untuk periode waktu tertentu.

"Tapi kita melihat kinerja ke depan memang kayaknya lebih bagus kinerjanya, tapi memang sebaiknya tidak Mandiri sentris, harusnya menyamakan dan tidak ada sektor tertentu yang mendominasi," kata dia.

Menurut dia, untuk memperbaiki governance atau tata kelola dalam sebuah perusahaan memang harus dimulai dengan menciptakan atmosfir kinerja yang baik. Namun, biasanya di Indonesia hal ini membutuhkan waktu yang lebih lama.

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



"semua" - Google Berita
December 23, 2019 at 06:47PM
https://ift.tt/2EPMKss

Bos BTN-PLN kok 'Orang Luar' Semua, Efektif Gak sih? - CNBC Indonesia
"semua" - Google Berita
https://ift.tt/34ta3Di
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bos BTN-PLN kok 'Orang Luar' Semua, Efektif Gak sih? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.