PERDANA Menteri India Narendra Modi mendesak bagi terciptanya ketenangan sementara unjuk rasa meluas di negara itu terkait dengan undang undang kewarganegaraan baru yang kontroversial.
Modi mengatakan warga India tidak perlu khawatir, sambil menuduh sejumlah kelompok telah memicu terjadinya kerusuhan.
"Tidak satupun dari warga India yang perlu mengkhawatirkan aksi ini. Tindakan hanya diambil terhadap orang-orang yang menghadapi persekusi selama bertahun-tahun di luar dan tidak memiliki tempat lain selain India," cuit Modi.
"Sekarang adalah saatnya untuk memelihara perdamaian, persatuan dan persaudaraan," tambah PM India.
Mahasiswa di sejumlah kota India berdemonstrasi menyatakan dukungan setelah polisi menggerebek Universitas Jamia Millia Islamia di Delhi. Rekaman video yang memperlihatkan polisi mendobrak gerbang kampus, memukuli pengunjuk rasa dan menembakkan gas air mata di dalam perpustakaan universitas telah menjadi viral di media sosial.
Mereka memprotes undang-undang baru, yang mereka pandang anti-Muslim, bertentangan dengan tradisi sekuler India.
Bentrok
Kepolisian India bentrok dengan para demonstran di beberapa kota, termasuk ibu kota, Delhi, dalam aksi protes menentang undang-undang baru mengenai migran yang kontroversial. UU tersebut menawarkan kewarganegaraan kepada migran non-Muslim dari Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan jika mereka menghadapi persekusi agama.
Mobil dibakar pendemo di India (Reuters)
Polisi menggunakan gas air mata dan pentungan untuk membubarkan massa, sedangkan ratusan pengunjuk rasa membakar sejumlah bus dan memblokade beberapa ruas jalan.
Demonstrasi berlangsung di bagian utara dan timur India sejak UU tersebut diloloskan parlemen. Selama enam hari aksi protes tercatat sebanyak enam orang tewas.
Sebagian kalangan menuding UU itu anti-Muslim, sedangkan lainnya—khususnya di daerah perbatasan—mengkhawatikan akan ada migrasi besar-besaran ke India.
Akhir pekan ini, para demonstran di Bengal Barat memblokade jalur tol nasional, sedangkan di Assam, pemerintah negara bagian setempat mencabut jam malam untuk sementara agar masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok.
Demonstrasi lanjutan diperkirakan bakal berlangsung di Bengal Barat, Delhi, dan beberapa negara bagian lainnya di bagian timur laut India pada Senin 16 Desember 2019.
Berbagai petisi juga akan diajukan ke Mahkamah Konstitusi India pada Senin sebagai upaya untuk menganulir UU Kewarganegaraan.
Karena situasi diperkirakan akan panas, pemerintah Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada telah mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warga mereka yang berkunjung ke bagian timur laut India. Peringatan itu menegaskan agar mereka "bersikap waspada".
"semua" - Google Berita
December 17, 2019 at 04:38AM
https://ift.tt/35rYopb
Kerusuhan India Terkait Kewarganegaraan Non-Muslim, Semua Pihak Diminta Tahan Diri - Okezone
"semua" - Google Berita
https://ift.tt/34ta3Di
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kerusuhan India Terkait Kewarganegaraan Non-Muslim, Semua Pihak Diminta Tahan Diri - Okezone"
Post a Comment