Dalam hal aquaplaning tidak melulu ban bertapak lebar lebih rentan saat terjebak aquaplaning atau kehilangan traksi. Sebaliknya ban bertapak kecil juga tak selalu aman saat terjadi aquaplaning.
Praktisi keselamatan Jakarta Devensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Palubuhu mengatakan bahasan aquaplaning dimulai dari seberapa bagus desain alur tapak ban untuk mengalirkan air ke sisi kiri atau kanan saat ban melibas genangan air.
Umumnya semakin dalam alur tapak ban dan semakin baik alurnya justru bisa mengurangi risiko aquaplaning."Tapak lebar memang iya karena gaya angkat bakal semakin besar. Tapi kalau tapaknya bisa memecah air, tentu beda ceritanya," kata Jusri kepada CNNIndonesia.com, Rabu (22/1).
Ban punya berbagai kategori, antaranya untuk menghadapi jalanan kering dan basah atau wet tire. Tapi umumnya ban di Indonesia rata-rata sudah dual-purpose sehingga dapat digunakan untuk kondisi jalan kering dan basah.
Yang perlu diantisipasi saat berkendara dalam kondisi hujan adalah kecepatan dan konsentrasi pengemudi. Dengan begitu pengendara tahu akan melintasi genangan air sehingga bisa mengatur kecepatan.Mengutip Seva, ban yang cocok untuk permukaan basah biasanya memiliki lebih banyak alur sehingga mampu memecah air, dan air tidak terjebak di tengah ban sehingga meminimalisir efek aquaplaning.
Ada dua jenis alur yang cocok untuk digunakan pada musim hujan, yakni bidirectional dan unidirectional.
Ban bidirectional mempunyai pola simetris dan bisa digunakan dalam dua arah. Sementara unidirectional hanya punya satu arah, namun alur jenis ini paling cocok digunakan pada musim hujan terutama untuk memecah air. (ryh/mik)
"semua" - Google Berita
January 22, 2020 at 03:37PM
https://ift.tt/2TKhgN9
Tidak Semua Ban Tapak Lebar Rentan Aquaplaning - CNN Indonesia
"semua" - Google Berita
https://ift.tt/34ta3Di
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tidak Semua Ban Tapak Lebar Rentan Aquaplaning - CNN Indonesia"
Post a Comment