OLEH SUHAIMI, alumnus Antropologi Universitas Malukussaleh Lhokseumawe dan Anggota FAMe Chapter Lhokseumawe, melaporkan dari Pematangsiantar, Sumatera Utara
Saat menulis reportase ini, saya tak tahu pasti jumlah angka kematian manusia di seluruh penjuru dunia akibat virus corona. Satu hal yang pasti, setiap waktu angka kematian terus bertambah dan bertambah lagi, termasuk di Aceh. Dunia pun semakin panik dan khawatir. Virus yang menurut Alanna Shaikh, peneliti yang fokus di bidang epidemilogi, dengan cepat menular dari manusia ke manusia itu mengepung hampir seluruh dunia.
Atas sebab itulah WHO menetapkan corona sebagai sebuah pandemi. Kepanikan demi kepanikan makin menjadi. Kepanikan yang beberapa bulan lalu kita saksikan melalui Instagram, Facebook, Youtube, dan media lainnya akhirnya mampir di daerah kita, Aceh. Dalam kondisi ini, tidak banyak yang dapat kita lakukan selain menunggu kabar positif terkait corona ini. Tapi, kita harus ingat, tak ada perang yang usai sebelum ada yang menang dan yang kalah. Kita
semua juga tahu bahwa untuk memenangi sebuah peperangan, dibutuhkan prajurit-prajurit tangguh dan militan. Katakanlah Covid-19 ini adalah musuh semua negara, termasuk Indonesia, dan kita adalah sasaran yang akan dibombardir olehnya. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah siapa yang akan menjadi prajurit tangguh dan akan mengalahkan corona yang kelak setelah wabah ini usai layak diberi gelar pahlawan? Apakah para medis semata? Atau pemangku kekuasaan? Atau siapa? Jawabannya adalah kita semua. Di medan pertempuran melawan corona ini, kita semua berpotensi menjadi pahlawan dengan cara masing-masing.
Tenaga medis
Saya, Anda, dan kita semua pasti sepakat bahwa dalam peperangan melawan Covid-19 ini tenaga medis adalah prajurit yang melawan corona di garis terdepan. Mereka adalah orang-orang yang paling pantas digelari pahlawan setelah bencana ini usai. Para dokter, perawat, dan kolega, dengan perlengkapan seadanya gagah berani melawan virus ini tanpa jeda. Mereka mengorbankan jiwa dan raga serta meninggalkan keluarga untuk mengobati pasien terpapar virus. Dengan segala kekurangan yang ada di dunia medis kita, para medis masih berusaha untuk merawat pasien positif corona sekuat-kuatnya, sehormat-hormatnya.
Saya tidak bisa membayangkan jika bertukar posisi dengan mereka. Siang malam berjuang memerangi virus dengan kondisi tidur yang kurang, makan yang seadanya dan keluarga yang ditinggalkan. Barangkali, jika berada di posisi mereka, saya dan juga Anda yang sedang membaca tuisan ini, akan menarik diri dan berpikir berkali-kali masuk dalam peperangan melawan corona ini. Untuk itu, segala hormat sudah sepantasnya diberikan untuk pahlawan medis tersebut. Semoga segala ikhtiar yang mereka lakukan dibalas oleh Yang Mahakuasa.
Pemerintah
Pemerintah yang sigap, tanggap, cepat, dan responsif juga sangat berpotensi menjadi pahawan dalam pertempuran melawan Covid-19 ini. Pemerintah sebagai pemegang keputusan tertinggi di negeri ini tidak diragukan lagi sangat layak dinobatkan sebagai pahlawan setelah perang melawan corona ini usai. Namun, gelar kepahlawanan itu tidak akan didapat dengan mudah. Mereka, orang-orang yang memiliki kewenangan dan kekuasaan harus melakukan banyak hal hingga dapat berkontribusi dalam upaya memulihkan kondisi negeri dari serangan corona.
Pemerintah harus menjamin keselamatan tim medis dan melengkapi segala keperluan yang mereka butuhkan. Mulai dari peralatan keamanannya, stok obat-obatan yang diperlukan saat menangani pasien, hingga peralatan untuk tempat beristirahat ketika sudah letih. Dalam kondisi seperti ini, pemerintah dituntut punya kecepatan dan ketepatan dalam mengambil sikap. Hal ini sangat berpengaruh terhadap peluang keberhasilan kita dalam peperangan melawan corona.
"semua" - Google Berita
April 01, 2020 at 10:28AM
https://ift.tt/2X5MU9P
Semua Bisa Menjadi Pahlawan di Tengah Corona - Serambinews.com
"semua" - Google Berita
https://ift.tt/34ta3Di
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Semua Bisa Menjadi Pahlawan di Tengah Corona - Serambinews.com"
Post a Comment