Jakarta kini bukan Jakarta yang dulu. Ungkapan itu mungkin cocok untuk menggambarkan wajah kota metropolitan yang menjadi rumah dari banyak orang untuk mengadu nasib.
Jakarta yang dulu disesaki kemacetan di mana-mana, perlahan mulai cair. Trotoar untuk pejalan kaki pun kian lebar, begitu juga dengan budaya berpindah para penggunanya.
Mundur ke beberapa bulan atau 9 bulan ke belakang, Jakarta punya moda transportasi terpadu atau yang kita kenal dengan MRT Jakarta. Studynya telah dipelajari sejak tahun 1989, tapi wujudnya baru benar-benar hadir pada 24 Maret 2019 kemarin.
Foto: Dok. MRT Jakarta
|
"MRT ini ada 3 mandat. Kalau di luar cuma operate saja, cuma di MRT Jakarta ini agak unik. Satu kita ditugaskan untuk infrastruktr development, operation dan maintenance. Kita juga diminta jadi pengembang Transit Oriented Development (TOD), nantinya kita bikin stasiun komersial," ujar Operation and Maintenance Director MRT Jakarta, Muhammad Effendi dalam acara presentasi 'MRT Jakarta: Creating Collaboration to Become World Class,' di Gedung C, Depo MRT Jakarta Lebak Bulus, Jumat kemarin (15/11/2019).
Operation and Maintenance Director MRT Jakarta, Muhammad Effendi (Randy/detikcom)
|
"Dampaknya MRT buat Pemda, mereka pajak pasti naik NJOP naik. Setahun penda 240 T, proyeksi dari 13 stasiun," ujar Effendi.
Hanya yang lebih terasa, sektor pariwisata pun kian menggeliat di sekitar area yang dilewati oleh MRT Jakarta. Tengoklah area Blok M yang mulai berdenyut kembali, area Cipete yang kian disesaki oleh kafe kekinian, hingga Dukuh Atas yang menjadi hub hingga panggung banyak komunitas.
Spot budaya di dekat Stasiun MRT Dukuh Atas (Tasya Khairally/detikcom)
|
"Wajah baru Jakarta dengan kehadiran MRT sangat mendukung sekali bagi perkembangan pariwisata Jakarta. Kemudahan aksesbilitas bagi wisatawan akan memberikan kemudahan dan kenyamanan wisatawan untuk mengunjungi destinasi-destinasi sesuai tujuannya. Di samping itu, keberadaan MRT itu sendiri menjadi objek wisata tersendiri. Banyak wisatawan nusantara yang datang ke Jakarta untuk mencoba merasakan moda transportasi tersebut," ujar Ali.
Namun, perubahan yang paling terasa adalah budaya masyarakat Indonesia dalam memakai moda transportasi. Kini semua orang dari berbagai kalangan bisa menikmati wajah baru Jakarta tanpa terkecuali.
"Kita mengubah orang dari culture lama ke culture baru, sekarang orang mulai suka naik MRT. Orang mulai suka jalan. Orang yang tadinya pakai kursi roda bisa jalan," tutup Effendi.
Pelan tapi pasti, Jakarta dan masyarakatnya mulai berubah menuju arah yang lebih baik. Pasti bisa.
Simak Video "Anies Pimpin Konvoi Kendaraan Listrik 'Jakarta Langit Biru'"
[Gambas:Video 20detik]
(rdy/rdy)
"semua" - Google Berita
November 16, 2019 at 05:58PM
https://ift.tt/33WfCu9
Komitmen MRT & Wajah Baru Pariwisata Jakarta untuk Semua - detikTravel
"semua" - Google Berita
https://ift.tt/34ta3Di
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Komitmen MRT & Wajah Baru Pariwisata Jakarta untuk Semua - detikTravel"
Post a Comment