BIREUEN – Realitasonline | Semua masjid di Kabupaten Bireuen melaksanakan salat Jumat pada 20/3/2020.Tak kecuali Masjid Taqwa Muhammadiyah Bireuen, di Desa Geulanggang Baro,Kecamatan Kota Juang,Kabupaten Bireuen.
Di mesjid milik organisasi Islam tertua di Indonesia itu yang bertindak sebagai khatib adalah Dr Ajidar Matsyah, Lc MA. Sedangkan imam salat yaitu Ustaz Syeh Nasir Hasan.
Ajidar Matsyah dihadapan seribuan jamaah yang melaksanakan salat Jumat di masjid itu menyampaikan khutbah dengan materi tentang ‘merawat lingkungan dan hubungan dengan kejadian kekinian’.
Ustaz dengan disiplin ilmu S-3 yang berasal dari Kabupaten Aceh Utara, menjelaskan tentang peran manusia yang diberikan akal agar merawat alam ini. Untuk memelihara alam ini, sebut Dr Ajidar Matsyah,Lc,MA setidaknya memerlukan enam hal. Pertama mengolah tanah tandus agar menjadi lahan produktif. Dulu, kata Ajidar Matsyah, Sultan Aceh pernah memberikan sanksi kepada rakyatnya karena menelantarkan tanah kosong dan tidak ditanami pepohonan yang menghasilan.
Lainnya yang perlu dirawat adalah sungai agar tidak tercemar dengan limbah. Dalam Quran,sebut Ajidar Matsyah banyak diceritakan tentang keperluan sungai sehingga harus terpelihara dengan baik.
Sekarang ini akibat kelelaian manusia banyak sungai yang tercemari limbah. “Sekarang ada yang bangun pasar ikan di pinggir sungai. Limbah pasar itu pun dibuang ke dalam sungai, sehingga tercemar”,sebut khatib itu.
Seterusnya, kata khatib, yang menjadi tunggung jawab bersama kita adalah merawat lingkungan dengan menanam berbagai jenis pohon. Rasulullah sebut khatib itu menganjurkan umatnya agar menanam pohon.”Tapi sekarang sudah terbalik, kita yg tolen Islam malah membuat menebang pohon tanpa peduli dapak lingkungan”,sebutnya.
Selain itu khatib menyampaikan kerugian karena membakar lahan. Kata khatib Ajidar Matsyah, menurut pakar lingkungan membakar lahan akan berdampak pada polusi udara.
Khatib Ajidar Matsyah juga mengajak para jamaah agar melindungi semua yang bernyawa termasuk binatang.
“Kita dilarang membunuh, bukan saja menghilangkan nyawa manusia yang dilarang, tapi binatang pun tidak dibenarkan untuk dibunuh tanpa alasan yang jelas”,sebutnya.
Tentang alasan membunuh binatang untuk kebutuhan konsumsi,ujar khatib Ajidar Matsyah, Islam telah jelas jenis mana saja yang boleh dimakan dan jenis mana yang dilarang untuk dimakan.
“Dalam alquran sudah dijelaskan jenis mana saja yang boleh dimakan. Wabah Covid-19 ini pun terjankit,dikatakan karena di luar sana memakan semua jenis hewan liar”,sebut khatib.
Pada jumatan disuasana sejumlah negara panik akibat dikepung wabah corona, khatib pada ujung khutbahnya menyinggung tentang hukum apabila tidak dilakukan salat jumat karena kekhawatiran wabah corona yang melanda daerah.
Kata khatib Ajidar Matsyah, tawakal tidak datang dengan sertamerta, namun baru boleh bertawakal apabila semua langkah untuk pencegahan telah dilakukan. Selanjutnya juga dijelaskan tetang orang yang tidak mau menghindar dari wabah corona yang berdalih virus itu datang dari Allah.
“Allah yang memberikan dan Allah pula yang menyembuhkan.Tapi perlu diketahui pula masih banyak ruang syariat yang menyatakan wabah harus dihindari. Rasulullah mengajarkan, unta sakit jangan digabungkan dengan unta sehat”,sebut khatib itu.
Diakhir khutbah khatib menjelaskan apabila beberapa hari ke depan ini virus corona terus mewabah sampai kepelosok-pelosok maka dibolehkan meninggalkan jamaah.
“Tapi itu yang menentukan bukan kalangan awam,diputuskan oleh pakar kesehatan dan rujukannya dari ulama,” sebutnya. (AJ)
"semua" - Google Berita
March 22, 2020 at 02:40AM
https://ift.tt/2QB0TQW
Semua Masjid di Bireuen Penuh, Warga Tetap Laksanakan Salat Jumat - Realitasonline
"semua" - Google Berita
https://ift.tt/34ta3Di
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Semua Masjid di Bireuen Penuh, Warga Tetap Laksanakan Salat Jumat - Realitasonline"
Post a Comment